Selasa, 10 Desember 2013


warning : fic lemon kakasaku

post leader a.k.a gadiezt

At The First Time

Author: Naoto Kazehaya-kun PM
kakashi dan Sakura terkunci dalam perpustakaan. Untuk menghabiskan waktu, mereka berdua melakukan suatu hal. Apakah itu? Penasaran? Open, read n REVIEW, Minna. kakaSaku! Full of LEMON!
Rated: Fiction M - Indonesian - Romance - Sasuke U. & Sakura H. - Words: 2,506 - Reviews: 45 - Favs: 11 - Follows: 8 - Published: 07-10-12 - Status: Complete - id: 8306593
A+ A- [Fonts] [Story Width] [Story Spacing] [Story Contrast]

"AT THE FIRST TIME"

Disclaimer: Naruto belongs to Masashi Kishimoto

Main Chara: kakashi. & Sakura H.

Warn: OOC, AU, Lemon, 17+, typo (s), etc.

.

.

"Hahhh... akhirnya kita berakhir seperti ini," geram seorang pemuda berumur tujuh belasan. Pemuda berambut biru kehitaman itu hanya terduduk lesu di dekat pintu perpustakaan sekolahnya. "Ini semua salahmu, Sakura!" lanjutnya lagi sambil menoleh ke arah gadis yang duduk di sampingnya.

Sang gadis bernama Sakura menatap sebal ke arah kekasihnya yang bernama Sasuke. "Eeh? Kenapa menyalahkanku? Kau sendiri yang menawarkan diri untuk membantuku mencari bukuku yang tertinggal di perpustakaan. Kau juga yang bilang, mencari saat sore akan lebih mudah," terang gadis bersurai merah muda itu.

"Hn," bosan bertengkar. kakashi bangun dari posisinya. Melihat keluar melalui jendela kecil dekat pintu. Mungkin saja si penjaga sekolah yang mengunci mereka di sini lewat depan perpustakaan lagi. Dan apa yang diharapkan kakashi terkabul. Penjaga sekolah bertampang seram itu lewat perpustakaan lagi.kakashi berteriak memanggilnya dengan kedua tangannya yang menggedor pintu. "BUKA! KAMI MASIH DI DALAM!" teriaknya terus menerus. Tapi gagal, penjaga itu sudah pergi.

kakashi duduk lagi. "Percuma, perpustakaan ini dirancang kedap suara," terang Sakura.

Dan tak lama, indra pendengaran mereka mendengar gerbang sekolah yang ditutup dan dikunci. "Akhirnya terkunci berdua di sini,kakashi," Sakura menghela napas. "Apa yang akan kita lakukan, kakashi?" tanya Sakura.


kakashi membuang muka. "Entahlah!" sahut kakashi tapi tiba-tiba otak mesum kakashi mendapat ide akan sesuatu yang bisa mereka berdua lakukan di sini. Di sini sepi, tidak ada orang dan hanya ada mereka berdua, kan? "Aku tahu sesuatu yang bisa kita lakukan, Sakura," ucap kakashi misterius sambil memandang gadis bermata hijau itu.

Sakura sedikit bergidik saat kakashi mendekatinya dan jarak wajah mereka sangat dekat sekarang. Wajah Sakura sudah memerah saja sekarang, "A-apa?" balas Sakura.

"Melakukan ini," sahut kakashi. Detik itu juga mulut kakashi  segera mengunci mulut Sakura dalam sebuah kecupan ringan tapi cukup memabukan bagi Sakura yang baru pertama kali melakukan hal ini. Bibir kakashi menggigit bibir bawah Sakura.

"Akh!" pekik Sakura dan saat itulah lidah hangat nan berlendir kakashi menerobos masuk ke dalam mulut sakura. Lidah itu mengobrak-abrik apa yang ada di dalam mulut Sakura. Lidah Sakura berusaha untuk membalas tapi sayang Sakura kalah telak dari kakashi karena dia sudah kehabisan oksigen. "Nhhn! Nhn!" Sakura berusaha mendorong kakashi menjauh.

Mengerti akan keadaan kekasihnya, kakashi menjauhkan dirinya. Dan membiarkan Sakura untuk mengambil napas sebanyak-banyaknya. "Hm? Sepertinya kau menyukainya, Sakura. Kau tidak menolak sedikit pun," ucap kakashi sambil mengelus wajah Sakura.

Sedangkan Sakura memalingkan wajahnya. "Aku tidak tahu," sahutnya ketus dengan wajah memerah.

"Baiklah. Kalau begitu kita lanjutkan saja!" ucap kakashi berikutnya diikuti dengan kedua tangan kakashi yang meremas kedua payudara Sakura dari luar.

"Ahh! Ahh! Ahh!" Sakura terus mendesah berirama. Kedua tangannya meremas bagian samping roknya karena perlakuan kakashi. "A-aku me-rasakan hal aneh ahhh..." desah Sakura.

kakashi menyeringai. Jika seperti ini keadaannya, maka semuanya akan berjalan dengan lancar. "Hn," ucap kakashi tak jelas. Detik berikutnya, kakashi sudah meloloskan Sakura dari baju kaus dan bra yang ia kenakan sehingga tubuh Sakura sudah bertelanjang dada. "Cukup besar juga, Sakura," ucap kakashi gemas sambil menyentil satu payudara Sakura.

"Ah!" Sakura memekik kecil. Dia baru saja akan menutupi payudaranya tapi terlambat dengan pergerakan kakashi. kakashi sudah mulai meremas gemas kedua benda kenyal itu. "Ahh... ah... aah!" lagi-lagi lantunan lagu itu terdengar dari mulut Sakura.

Tangan kiri kakashi turun dari payudara Sakura. Tugas si tangan kiri digantikan oleh mulut kakashi. Mulut kakashi itu mulai menjilat payudara kanan Sakura dan membuat Sakura kegelian sekaligus kenikmatan. Puas dengan menjilat, kali ini payudara itu sudah tenggelam dalam hisapan dan kuluman mulut kakashi.

"Ahhh... K-Kashi..." Sakura bahkan sampai mengerjap-ngerjapkan matanya saking nikmatnya.

Selagi mulutnya bekerja memuaskan payudara kanan Sakura. Tangan kiri kakashi turun dan menyusup ke dalam rok Sakura. Diusapnya paha Sakura yang mulus itu. Dan perlahan tangan kakashi mulai menyentuh alat intim Sakura yang masih ditutupi celana dalam. "Kau sudah basah, Sakura."

"Akh! Ja-jangaahhhnnn..." Sakura berusaha menutup kedua kakinya tapi sayang hal itu mustahil dilakukan karena kedua lutut kakashi sudah menahan kakinya. Tangan kiri kakashi dengan lihai mengusap-ngusap bagian intim dari tubuh Sakura. Sakura berkata-kata seolah menolak tapi tubuhnya malah semakin condong ke arah kakashi.

"Tubuhmu tidak bisa berbohong, Sakura," ucapkakashi lalu mengunci mulut Sakura dalam kuluman mulut kakashi. Bertukar dua saliva dengan rasa berbeda. Tangan kanan kakashi tetap setia meremas payudara Sakura. Dengan tangan kiri kakashi yang masih merangsang bagian bawah Sakura.

"Nhhhnnn!" desah Sakura tertahan kuluman kakashikakashi melepaskan mulut Sakura. Lidah terampil kakashi itu mulai turun dari mulut, hingga sampai di leher Sakura. Menjilat, menghisap dan menggigit area itu hingga meninggalkan bercak-bercak kemerahan.

Sakura dengan wajah yang sudah semerah tomat hanya mampu mendesah. Sampai akhirnya dia merasakan ada suatu dalam dirinya yang ingin keluar. "Ka-Kakashi ahh! Akhkhk... ahhh..." Sakura mendesah sangat panjang. Tangan kiri kakashi kini dibanjiri oleh cairan putih milik Sakura.

"Hn. Kau sudah klimaks, Sakura," kakashi menyeringai puas. Tubuh Sakura lunglai ke depan dan kakashi segera menangkap tubuh Sakura. "Berikutnya aku akan membuatmu lebih puas, Sayang."

Sakura hanya memejamkan matanya dalam pelukan kakashi. "Haahh... hahh... hahh..." berusaha mengambil napas sebanyak-banyaknya. Dan detik berikutnya ia dapat merasakan tubuhnya diangkat oleh kakashi.

.

.

.

"Akh!" Sakura memekik pelan saat kakashi merebahkan tubuhnya di atas meja yang ada di dalam perpustakaan. Kepala hingga pangkal paha Sakura berada di atas meja. Sedangkan kakinya turun ke bawah dengan tangan kakashi yang memegangi kedua kakinya. "Kau mau apa?"

"Diam dan nikmati saja, Sakura," sahut kakashi dan detik berikutnya kakashi melepas rok beserta celana dalam Sakura. Membuat Sakura dalam keadaan telanjang sedang dirinya masih mengenakan pakaian secara utuh.

"Kyaa!" teriak Sakura malu, dia berusaha menutupi alat kelaminnya. Tapi tangan kakashi menghalangi Sakura.

kakashi menurunkan wajahnya hingga sejajar dengan bagian bawah Sakura itu. Sakura yang melihat hal itu, wajahnya semakin memerah. Lidah kakashi menjilat bagian itu naik turun seirama membuat Sakura menggelinjang geli.

"Nhhahh! Nhnnahhh!" desah Sakura. Kedua tangannya tanpa sadar meremas payudaranya sendiri guna mendapatkan kenikmatan yang lebih.

kakashi sendiri tetap setia bermain dengan lidahnya. Kedua tangan kakashi bahkan merayap ke bawah hingga sampai di belahan pantat Sakura. Diremasnya pelan bagian itu oleh kakashi. "Wah, kau menikmatinya, kan?"

Mata hitam kakashi lalu menangkap bagian berbentuk biji jagung di alat vital Sakura. kakashi mengenalinya sebagai klitoris dan sebagi pusat rangsangan dalam tubuh wanita. Dengan jahil dihisapnya klitoris Sakura menggunakan mulutnya yang membuat Sakura mendesah panjang. "Aahhhh... ahhh..."

Dan kali ini kakashi akan memasuki lubang intim Sakura menggunakan lidahnya. "Akh!" pekik Sakura tertahan tatkala ia merasakan ada sesuatu yang menerobos masuk ke dalamnya. Lidah tanpa tulang itu menerobos masuk dengan lancar. Menyesap semua rasa yang ada di dalam Sakura. kakashi menggerakannya maju mundur dengan sesekali membuat gerakan zigzag di dalamnya.

Selang beberapa menit, kakashi mengangkat wajahnya. Mata hitam kakashi dapat melihat keadaan kacau kekasihnya itu. "Sebentar lagi hidangan utama, Sakura. Tahanlah sedikit lagi," gumamnya. Kali ini tangan kiri kakashi menyusup ke dalam alat kelamin Sakura. Jari telunjuk kakashi masuk secara perlahan ke dalam lubang Sakura.

"Akh!" lagi-lagi Sakura memekik. Jari telunjuk itu bergerak maju mundur dengan sangat cepat. Selain jari telunjuk, jari tengah dan jari manis kakashi pun ikut masuk ke dalam tubuh Sakura. "Ahhh! Ahhh! Ahh!" sedangkan Sakura hanya bisa mendesah karena pergerakan jari-jari kakashi sangat cepat bahkan jari kakashi sesekali merenggangkan otot-otot lubang vagina Sakura.

Wajah memerah Sakura berusaha menatap kakashi. Sesuatu itu lagi berusaha keluar dari dalam tubuhnya, tapi jari-jari kakashi menahannya keluar. "KA-Kashii.., le-pas ahh!" geram Sakura sambil berusaha menyingkirkan tangan kakashi dari alat kelaminnya.

Mengerti akan keadaan kekasihnya, kakashi pun melepaskan jari-jarinya. Dan cairan putih itu meluber keluar hingga menetes ke lantai. Tidak mau buang waktu, kakashi mendekatkan wajahnya dan menghisap semua cairan itu. "Aaahhhh... ahhh..." desah Sakura panjang. Dada Sakura terlihat naik turun dengan punggung yang melengkung ke atas saat ia mencapai orgasmenya yang kedua.

"Kau sangat manis," gumam kakashi. Sembari menunggu Sakura menstabilkan napasnya. Kakashi pun melepas semua pakaian yang ia kenakan. Sehingga keadaan dirinya sekarang sama dengan keadaan Sakura. Sakura membuang muka ke arah lain saat melihat kejantanan Kakashi yang besar dan menantang itu. Penis   Kakashi  sudah berdiri layaknya menara yang sangat kokoh. "Waktunya makanan utama, Sakura," terang Kakashi.

Kakashi menurunkan tubuh Sakura dari meja lalu memposisikannya dalam keadaan menungging. Kedua tangan Sakura memegang sisi meja untuk menopang berat tubuhnya. "Apa yang akan kau lakukan?" tanya Sakura was-was sambil menghadap Kakashi ke arah belakang.

Tangan kiri Kakashi memegang pinggang Sakura, sedangkan tangan kanannya mempersiapkan kejantanannya di lubang vagina Sakura. "Tahanlah, Sakura. Memang terasa sedikit sakit awalnya," ucap Kakashi lalu ia menggesek-gesekkan kejantanannya di mulut vagina Sakura. "Aku mulai," ujung penis Kakashi mulai menyusup ke dalam lubang sempit milik Sakura.

"Akhhh! Sa-sakit!" pekik Sakura tertahan. Matanya memejam kala merasakan rasa sakit di bagian bawahnya. Kakashi pun semakin memajukan penisnya hingga setengahnya masuk.

"Haahh..." Kakashi menarik napas sebentar. Ternyata lubang vagina wanita itu terasa sangat sempit. Penisnya terasa ditekan oleh sesuatu yang lembut. "Nhhnnn!" Kakashi berusaha memasukkan kejantanannya hingga akhirnya sepenuhnya masuk dalam sekali hentakan.

"AKKKHHHH! SAKITT!" teriak Sakura keras. Darah mengalir dari vaginanya hingga membasahi penis Kakashi. Tanpa ada yang mengkomando, air mata turun dari wajah Sakura. "Ka-Kakashi, sakit sekali," pekiknya tertahan.

Kakashi tak tega melihat keadaan Sakura. "Tenang Sakura. Cobalah beradaptasi, hm?" tenang Kakashi. Tangan kanan Kakashi bergerak ke dapan, mengambit payudara Sakura lalu memijatnya perlahan berusaha membuat Sakura nyaman kembali. Sakura mulai sedikit tenang bahkan bibirnya mulai mendesah saat Kakashi merekas payudaranya. "Sudah tenang kembali, hm?" seringaian terpampang jelas di wajah Kakashi.

Kakashi pun mulai menggerakkan tubuhnya maju mundur. Penis Kakashi itu bergerak sangat lambat tapi tiap detik akhirnya kecepatannya bertambah dan sekarang bergerak dengan sangat cepat. Sakura bahkan sudah mendesah kenikmatan. "Ahhhh! Ahhh! Ahhhh... aaahhh..." jika tadi Sakura merasa kesakitan, sekarang yang ia rasakan kenikmatan yang belum pernah ia rasakan selama ini.

"Kau senang, Sakura?" tanya Kakashi sambil terus bergerak maju mundur. Peluh keluar dari tubuh Kakashi sedang tubuh Sakura sudah sejak tadi dibanjiri oleh keringat. Kedua tangan Kakashi pun sejak tadi tak tinggal diam, dua tangan jahil nan nakal itu terus meremas kedua payudara Sakura dari arah belakang.

Sakura menutup kedua matanya untuk menikmati kenikmatan ini. "Y-ya aahhh! Ahhh... i-ni me-menyenangkan aahh! Ahhh..." desah Sakura sambil berusaha menjawab pertanyaan Kakashi. "Akhh! Akhhh! Akkhhh!" pekik Sakura saat merasakan penis Kakashi menyentuh bagiannya yang terdalam. Dia merasakan kejantanan Kakashi berkedut-kedut di dalamnya.

"Hahhh! Nhhnn!" sedangkan Kakashi sendiri berusaha menahan desahannya tatkala dinding vagina Sakura itu menjepit kejantanannya. "Aku ke-keluar, Sakura,"

"Aku ju-juga aahhhh..." cairan putih Sakura tidak bisa keluar dari vaginanya karena tertahan oleh Kakashi. "Aaahhh..." Sakura mendesah panjang saat sesuatu yang hangat memenuhi perut bagian bawahnya. Itu sperma Kakashi. "Akkhh! Akkkhh!" Sakura selalu mendesah saat benih-benih Kakashi itu bergerak di dalamnya.

"Haahhh..." Kakashi menarik napas lalu melepaskan kejantanannya dari vagina Sakura. Cairan putih beserta darah keluar dari vagina Sakura. Sepertinya itu sperma yang tak muat ditampung oleh perut Sakura bercampur dengan darah keperawanan Sakura.

Kakashi terduduk lemas di belakang Sakura dengan menyandar pada rak buku di belakangnya. Sedangkan Sakura sudah tak berdaya dan menyerosot jatuh dari meja. Bagaimana tidak, ini adalah orgasme ketiga Sakura sedangkan Kakashi sendiri baru sekali.

"Bagaimana? Kau menyukainya kan, Sakura?" tanya Kakashi tersenyum puas. Sedangkan Sakura hanya mengangguk menjawab pertanyaan Kakashi karena ia masih berusaha mengambil udara sebanyak-banyaknya untuk kebutuhan paru-parunya. "Jika kau mau lagi, coba berusahalah sendiri," tantang Kakashi.

Sakura tidak mengerti dengan ucapan Kakashi. Sakura pun membalik tubuhnya agar ia berhadap-hadapan dengan Kakashi. "Sudah berdiri lagi?" gumam Sakura tak percaya saat melihat kejantanan Kakashi sudah tegak berdiri lagi.

"Jika kau ingin lebih, lakukan sendiri, Sakura," ucap Kakashi sambil membetulkan posisi duduknya di depan rak buku.

Sakura membuang tatapannya ke arah lain. Ini memalukan, pikirnya. Tapi dirinya apalagi tubuhnya sangat menginginkannya lagi. Perlahan-lahan, Sakura memutar kepalanya menghadap Kakashi. Mata hijau Sakura terus menatap kejantanan Kakashi. Sakura menelan ludahnya dengan susah payah.

Dengan perlahan tapi pasti, Sakura mendekati Kakashi dan duduk di pangkuan Kakashi. Tangan jahil Kakashi lebih dulu meremas kedua payudara Sakura lalu memelintir putingnya yang mengeras. "Akkhhh! Akkhh!" pekik Sakura kegelian.

Sembari Kakashi meremas payudaranya, Sakura mengangkat tubuhnya ke atas dan mengarahkan kejantananan Kakashi tepat di bawah lubang vaginanya. Tangan Sakura membuka labium minora dan mayora miliknya agar memudahkan penis Kakashi untuk masuk ke dalam dirinya.

Setelah Sakura merasa pas, Sakura perlahan-lahan menurunkan tubuhnya dan perlahan-lahan pula penis Kakashi tenggelam dalam lubang hangat milik Sakura lagi. "Nhhnnn! Akkhnhhh!" desah Sakura hingga akhirnya penis besar Kakashi tenggelam sepenuhnya.

"Mulailah bergerak, Sakura," perintah Kakashi. Sakura menganggukkan kepalanya, kedua tangannya ia letakkan di leher Kakashi, memeluknya. Sedangkan kedua tanganKakashi masih setia dengan payudara Sakura. Bahkan mulut Kakashi pun kali ini tak tinggal diam. Mulut basah dan hangat Sasuke itu mulai menyesap setiap jengkal bagian leher Sakura yang bisa ia dapatkan.

Sakura pun mulai menggerakkan tubuhnya. Mulai dengan irama pelan hingga cepat. Mereka berdua terus melakukan hal tersebut demi menghabiskan waktu. Ruangan perpustakaan yang seharusnya sepi dan sunyi itu sekarang dipenuhi oleh suara desahan, pekikan dan geraman yang sangat menggairahkan.

.

.

.

Kedua sejoli itu tertidur pulas masih dalam keadaan telanjang bulat. Mereka berdua berpelukan dengan sangat mesra.

Dan tanpa mereka berdua sadari, sang penjaga sekolah yang terkenal sangar dan kejam bernama Morino Ibiki itu mendekat ke arah perpustakaan, tempat kedua sejoli itu menghabiskan waktu tadi malam.

Ckrek!

Pintu terbuka dan, "AAAA!" Ibiki berteriak dengan sangat keras. Dia terkaget-kaget ria melihat dua murid sekolahan itu dalam keadaan tanpa busana dan saling berpelukan.

Kakashi dan Sakura pun terbangun dari tidurnya karena teriakan si Ibiki. Mereka lalu saling berpandangan dan saling memperhatikan keadaan lawan jenisnya.

"Kyaa!" Sakura memekik lalu segera mengambil pakaiannya guna menutupi tubuhnya. Kakashi tetap berwajah datar sambil memunguti bajunya.

Saat ada angin yang menerpa tubuh mereka, barulah Sakura dan Kakashi mengarahkan kepalanya dari arah angin. Dan betap kagetnya mereka berdua melihat Ibiki berdiri di sana, di depan pintu dengan mulut menganga dan pandangan tak percaya. "Ihh! Apa sih yang ie-ie lakukan di sini? Kalian buat eike malu aja tahu!" ujar Ibiki sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

Ibiki kemudian membalikkan badannya bersiap pergi dari situ. Tapi dia membalik badannya lagi. "Ie-ie berdua cepetan gih pulang ke rumah. Nanti eike kena marah lagi sama bu kepsek. Cepet sana gih pulang, capcus, Nek!" ucapnya dengan gaya bancinya lalu pergi meninggalkan dua remaja yang sekarang menganga tak jelas.

"Kakashi, tu Ibiki beneran ngondek?" tanya Sakura syok. Sedangkan Kakashi sendiri masih berdiri mematung di sana. "Dia kan ter-kenal galak di kalangan anak-anak," lanjut Sakura.

"Entah," sahut Kakashi akhirnya.

.

.

.

..Owari..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar